DARUL AMAN Berantaspos.com– PT. Priatama Riau Kebun Rupat (sektor perkebunan kelapa sawit) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bersama perwakilan masyarakat Desa Darul Aman, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, pada hari Kamis (4 Desember 2025). Acara yang diadakan di Aula BUMDes Darul Aman bertujuan menjaring masukan langsung masyarakat dalam penyusunan atau pemutakhiran dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
FGD yang berlangsung hangat dan konstruktif difasilitasi oleh konsultan lingkungan dari Jakarta Sustainability, Bapak Solehudin, untuk memastikan proses netral, transparan, dan terfokus pada isu-isu lingkungan. Hadir dalam acara tersebut antara lain Pj. Kepala Desa Darul Aman Nurazmi, S.AP, perangkat desa, Humas PT. Priatama Riau Thomas, anggota BPD, RT/RW, tokoh masyarakat, pemuda, dan tokoh perempuan.
Sebagai fasilitator, Bapak Solehudin menyatakan bahwa masukan masyarakat akan menjadi data krusial untuk merumuskan program mitigasi yang tepat sasaran. "Kami menjamin data sosial dan lingkungan yang akurat dan representatif. Masukan hari ini sangat berharga untuk memetakan isu sensitif dan menciptakan keseimbangan manfaat antara perusahaan, lingkungan, dan masyarakat," jelasnya.
Kondisi Sungai Menjadi Fokus Utama
Pembahasan terpusat pada ketiga hulu sungai alami yang melintasi desa – Sungai Saka Kiri, Sungai Saka Kanan, dan Sungai Sair – yang diklaim ditutupi oleh perusahaan. Jefri Candra, salah satu tokoh pemuda, meminta perusahaan membuka kembali hulu Sungai Saka Kiri dan Kanan di Dusun Kampung Aman. "Ini sumber air utama untuk kebun masyarakat. Sejak ditutup, air tidak mengalir seperti sedia kala dan sungai ditumbuhi pepohonan kayu," ungkapnya.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Ibu Mirna, RW Dusun Teluk Tungku, yang meminta pembukaan kembali hulu Sungai Sair. Setelah diskusi berakhir, Pj. Kades bersama tokoh masyarakat mengajak Humas PT. Priatama Riau untuk meninjau langsung kondisi Sungai Saka yang lokasinya dekat dengan Kantor Desa Darul Aman.*